Seperti diperlihatkan dalam gambar, pasangan roda gigi cacing terdiri menurut sebuah cacing yang mempunyai ulir luar & sebuah roda cacing yg bekait dengan cacaing. Ciri yg sangat menonjol dalam roda gigi cacing adalah kerjanya yg sangat halus dan hampir tidak berbunyi., serta memungkinkan perbandingan tranmisi yang besar .
Perbandingan reduksi dapat dibuat 1 : 100. Namum umumnya arah tranmisi tidak bisa dibalik untuk menaikkan putaran, dari roda cacing ke cacing . Hal semacam ini desebut “ mengunci sendiri “ karena putaran yang terbalik menurut roda cacing akan dihentikan sang btg cacing . Kekurangan menurut roda cacing adalah efesiensinya yg rendah terrutama apabila sudut kisarnya mini.
Perbandingan tranmisi atau perbandingan gigi bisa dinyatakan dimana Z2 merupakan jumlah gigi dalam roda cacing & Z1 jumlah ulir cacing, Antara cacing dan rodanya terjadi ukiran besarsebagai akibatnya poly menyebabkan panas itulah sebabnya mengapa kapasitas tranmisi roda gigi cacing acapkali dibatasi sang panas yg ada . Dalam pratek roda gigi cacing sering mempergunakan bahan cacing dari baja paduan menggunakan pengerasan kulit dan roda cacing menurut bahan perunggu atau paduan tembaga & alumunium. Permukaan gigi harus difrais menggunakan baik & pelumasan wajibsesuai dan dijaga keberlangsungannya. Konstruksi tempat tinggal& poros dan pemasangannya wajibkokoh unyuk menghindari lenturan & pergeseran aksial poros cacimg
Tatacara perencanaan roda gigi cacing bisa diringkas menjadi berikut , dimana menjadi contoh perhitungan diambil berdasarkan roda gigi cacing suatu kontruk tranmisi yang dipakai pada pekerjaan kerek atau kepala pembagi. apabila m adalah modul normal dan ms modul aksial dan ∂ merupakan sudut aksial maka
ms = m / cos ∂
Letak porosRoda gigiKeteranganRoda gigi dengan poros sejajarRoda gigi lurus ( a )
Roda gigi miring ganda ( c )( Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi )Roda gigi luar
Batang gigi & pinyon ( e )Arah putaran berlawanan
Gerakan lurus & berputarRoda gigi dengan poros berpotonganRoda gigi kerucut lurus ( f )
Roda gigi kerucut miring ganda( Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi )Roda gigi bagian atas dengan poros berpotongan ( h )( Roda gigi menggunakan poros berpotongan berbentuk istimewa )Roda gigi dengan poros silangRoda gigi miring silang ( i )
Batang gigi miring silangKontak titik
gerakan lurus dan berputarRoda gigi cacing silindris ( j )
Roda gigi cacing selubung ganda ( globoid ) ( K )
Roda gigi cacing sampingRoda gigi hiperboloid
Ulir Metrik & Witworth
Diameter mayor (diameter luar) merupakan diameter terbesar berdasarkan ulir.Diameter minor (diameter inti) adalah diameter terkecil dari ulir.Diameter pith (diameter tusuk) merupakan diameter semu yang letaknya pada antara diameter luar dan diameter inti. Pada radius berdasarkan diameter tusuk inilah letaknya titik-titik singgung antara pasangan 2 buah ulir sebagai akibatnya pada titik-titik tersebutlah yg akan mendapat beban terberat sewaktu pasangan ulir dikencangkan.Jarak antara zenit ulir yang disebut juga menggunakan istilah pitch merupakan dimensi yang cukup besarpengaruhnya terhadappasangan ulir. Karena apabila jeda antara zenit ulir yang satudengan puncakulir yg lain nir sama maka ulir ini nir bisadipasangkan menggunakan ulir yang lain yg jarak zenit ulirnya masingmasing adalah sama. Kalaupun mampu tentu dengan jalan dipaksa yang akhirnya juga akan merusakkan ulir yang telah betul. Akibatnya pasangan menurut beberapa komponen pada satu unit pun nir bisa bertahan usang. Jadi, dalam proses pembuatan jeda zenit ulir wajibdiperhatikan betul-benar , sebagai akibatnya kesalahan yg terjadi pada jarak puncakulir masih dalam batas-batas yang diijinkan.Sudut ulir merupakan sudut menurut kedua sisi bagian atas ulir yg satuannya dalam derajat. Untuk American Standard dan ISO sudut ulirnya adalah 60. Untuk ulir Whitworth sudut ulirnya 55°.Kedalaman ulir merupakan jeda antara diameter inti dengan diameterluar.
Macam macam ulir dari pith nyaUlir TunggalUlir GandaUlir TripelUlir Kwarted
Poros cacing dibentuk menggunakan berukuran Modul dan DP ( Diametral Pith )
Modul merupakan satuan dipakai buat memudahkan pembagian yg adalah kelipatan menurut phi (p / tiga.14) sedangkan DP merupakan pith dari factor inchi ( 25.4 mm )
Konversi menurut Modul & DP dalam mmNo.ModulKonsv mmDPKonsv mmKeterangan1.13.1401P25.42.1.253.9252P12.73.1.504.7103P4.1.755.4954P5.26.2805PUlir dobel6.dua.257.0656P7.dua.57.8507P8.dua.758.6358P9.39.4209PUlir Tripel10.tiga.2510.20510P11.tiga.510.9912P12.3.7511.77514P13.412.54016PUlir Kwartet14.4.514.318P15.515.720P16.lima.517.27X17.618.84X18.6.520.41X19.721.98X20.7.523.55X21.8dstX
Batang Cacing dan Gigi Cacing
Modul normal = tiga.14
Pith ( P ) = p . m
Jumlah gigi ( Z ) = 1 ( ulir tunggal ), dua ( ulir ganda ). 3 ( ulir tripel ) dst.
Sudut Puncak 29° = Standart British
Sudut Puncak 30° = Standart ISO
Tebal sisi ulir = 0,37 P
Dalam alur ulir = P / dua
Sudut spiral (∂ ) = tangen P : (dt/dua)
Jumlah gigi ( Z ) = d / m atau ( da – 2 ) / m
Clereance ( C ) = 0,1- 0,tiga atau c = 0,157 m ( ISO )
Diameter bundar tususk ( d ) = Z x m
Diameter ketua gigi ( da/do ) = ( Z + dua ) . m
Diameter bundar kaki gigi df (df) = d – 2 ( m + m )
Jarak Sumbu ( a ) = ( d1 + d2 ) : dua
Penggeseran sudut Meja Frais
No comments:
Post a Comment