Tuesday, June 28, 2022

Material Pahat Cabut

Mesin cabut adalah galat satu mesin yg digunakan dalam proses pemesinan. Pekerjaan pemesinan umumnya mempertemukan 2 jenis material yaitu material pahat dan material benda kerja. Karena pahat merupakan salahsatu komponen utama yg memegang peranan krusial dalam proses pembubutan, maka material pahat yg dipakai haruslah cocok. Untuk mengklaim kelangsungan proses ini menggunakan baik maka diperlukan beberapa kriteria material pahat cabut yg akan dipakai buat menyayat & memotong benda kerja dalam mesin bubut. Adapun kriteria material pahat bubut yang perlu diperhatikan diantaranya:

Material pahat bubut wajibmemiliki tingkat kekerasan yg cukup tinggi melebihi kekerasan benda kerja yang akan dibubut. Kekerasan material pahat cabut nir hanya pada temperatur ruangan tapi wajibsanggup bertahan pada temperatur tinggi, menggunakan kata lain material pahat cabut wajibmemiliki hot hardness yang tinggi dalam ketika proses pembentukan geram berlangsung.

Keuletan dalam material pahat cabut yg relatif akbar berfungsi buat menahan beban kejut yang terjadi sewaktu pembubutan  menggunakan interupsi maupun sewaktu memotong benda kerja yg mengandung partikel/bagian yang keras (Hard Spot).

Ketahanan Beban Kejut Termal

Ketahanan beban kejut termal diharapkan pada material pahat cabut apabila terjadi perubahan temperatur yang relatif akbar secara berkala/periodik.

Sifat Adhesi Yang Rendah

Material pahat bubut haruslah memiliki sifat adhesi yg rendah untnuk mengurangi afinitas benda kerja terhadap pahat, mengurangi laju keausan & penurunan gaya pemotong.

Daya Larut Elemen/Komponen Material Pahat Rendah

Daya larut elemen material rendah diharapkan dalam material pahat bubut buat memperkecil laju keausan akibat prosedur difusi.

Kekerasan yang rendah & daya adhesi yg tinggi tidak diinginkan dalam material pahat bubut, sebab pahat bubut akan terdeformasi, terjadi keausan tepi dan keausan kaldera yang besar . Keuletan yang rendah dan ketahanan beban kejut termal yang kecil menyebabkan rusaknya mata potong maupun retak mikro yg mengakibatkan kerusakan fatal. Kriteria material pahat cabut misalnya pada atas memang perlu dipunyai oleh material pahat cabut. Namun, tidak semua sifat tadi bisa dipenuhi secara berimbang. Pada umumnya kekerasan & daya tahan termal yang dipertinggi selalu diikuti oleh penurun keuletan.

Secara berurutan, material pahat cabut tadi dapat disusun mulai dari yg paling lunak namun uletsampai yg paling keras namun getas menjadi berikut:

1. Pahat Baja Karbon (High Carbon Steels ; Carbon Steels ; CTS)

Baja menggunakan kandungan karbon yg relatif tinggi 9o,7% - 1,4persenC) tanpa unsur lain atau dengan presentase unsur lain yang rendah 2%Mn, W, Cr) memiliki kekrasan permukaan bagian atas yg relatif tinggi. Dengan proses perlakuan panas, kekerasan yang tinggi ini (500 - 1000 HV) dicapai karena terjadi transformasi martenstit. Karena martenstit akan melunak pada temperatur kurang lebih 250oC, maka baja karbon ini hanya digunakan pada kecepatan potong yg rendah (kurang lebih VC = 10mm/min). Pahat jenis ini hanya dapat memotong logam yang lunak ataupun kayu.

dua. Pahat HSS (High Speed Steels ; Tools Steel)

Merupakan baja paduan tinggi dengan unsur paduan crom dan tungsten. Melalui proses penuangan (molten metalurgy) lalu diikuti pengerolan ataupun penempaan baja dibentuk menjadi batang atau silindris. Pada kondisi lunak (Annealed) bahan tadi bisa diproses secara permesinan sebagai banyak sekali bentuk pahat potong. Setelah dilakukan proses laris panas, kekerasannya akan cukup tinggi sebagai akibatnya bisa digunakan pada kecepatan pangkas yang tinggi (hingga dengan 3 kali kecepatan pangkas buat pahat CTS), sebagai akibatnya dinamakan dengan Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel/HSS). Apabila sudah aus maka HSS bisa diasah sehingga mata potongnya tajam balikkarena sifat keuletan yang relatif baik. Pahat ini selain digunakan untuk pahat bubut umumnya pula digunakan buat pahat gurdi & skrap.

Hot hardness & recovery hardness yang cukup tinggi bisa dicapai berkat adanya unsur paduan W, Cr, Mo, Co. Pengaruh unsur tadi pada unsur dasar besi (Fe) dan karbon (C) merupakan menjadi berikut:

buat meningkatkan hot hardness dimana terjadi pembentukan karbida, yaitu paduan yang sangat keras, yg menyebabkan kenaikan temperatur untuk proses hardening dan tempering.

Menaikan hardenability dan hot hardness. Crom adalah elemen pembentuk karbida akan namun Cr menaikan sensitifitas terhadap over heating.

Menurunkan sensitifitas terhadap over heating serta menghaluskan akbar buah. Vanadium juga adalah elemen pembentuk karbida.

Mempunyai pengaruh yg sama seperti W, akan tetapi lebih terasa (dua% W bisa digantikan sang 1% Mo). Selain itu, Mo - HSS lebih liat, sehingga sanggup menahan beban kejut. Kekuarangannya merupakan lebih sensitif terhadap over heating (hangusnya ujung - ujung yang runcing sewaktu dilakukan proses Heat Treatment)

Bukan elemen pembentuk kerbida. Ditambahkan pada HSS buat menaikan Hot Hardness dan tahanan keausan. Besar butir sebagai lebih halus sehingga ujung - ujung yang runcing permanen terpelihara selama proses Heat Treatment pada temperatur tinggi.

Klasifikasi pahat HSS dari komposisinya yaitu:

   » Molybdenum HSS: standar AISI (American Iron and Stell Institute) M1;M2;M7;M10

   » Tungsten HSS: Standar AISI T1;T2

• Cobalt Added HSS: Standar AISI M33;M36;T4;T5 dan T6

• High Vanadium HSS: Standar AISI M3-1;M3-2;M4;T15

• High Hardness Co. HSS: Standar AISI M42;M43;M44;M45;M46

tiga. Pahat Paduan Cor Non Ferro (Cast Nonferrous Alloys ; Cast Carbides)

Paduan cor non ferro (Stellite) merupakan campuran (paduan) yg memiliki sifat antara HSS dan Carbida, dipakai pada hal spesifik diantara pilihan dimana karbida terlalu rapuh & HSS memiliki Hot Hardness & Wear Resistance yang terlalu rendah. Material jenis ini dibuat secara tuang sebagai bentuk yg tidak terlalu sulit msalnya tool bit (sisipan) yang kemudian diasah berdasarkan dimensi yang diperlukan. Paduan nonferro terdiri atas empat elemen primer yaitu:

a. Cobalt menjadi pelarut bagi elemen - elemen yang lain.

b. Cr (10% - 35% berat) yang membentuk karbida.

c. W (10% - 25% berat) menjadi pembentuk karbida menaikan kekerasan secara menyeluruh.

d. Carbon (1% C membangun jenis yg relatif lunak sedangkan tiga% jenis yg keras dan tahan aus).

4. Pahat Karbida (Cemented Carbides)

Merupakan jenis pahat yg disemen (cemented carbides) menggunakan bahan padat yg dibuat dengan cara sintering bubuk karbida (nitrida oksida) menggunakan bahan pengikat yang umumnya dari kobalt (Co). Cara carbuzing  masing - masing bahan dasar (serbuk). Tungsten, titanium, tatalum yg dibentuk sebagai karbida yang digiling dan disaring. Salah satu atau campuran karbida tersebut lalu dicampur dengan bahan pengikat (Co) dan dicetak tekan menggunakan memakai bahan pelumas (lilin). Setelah itu dilakukan presintering (1000oC pemanasan mula buat menguapkan bahan pelumas) dan kemudian sintering (1600oC). Hot hardness carbida yang disemen hanya akan menurun apabila terjadi perlunakan elemen pengikat. Semakin akbar presentase pengikat Co maka kekerasannya menurun dan kebalikannya keuletannya membaik. Modulus elastisitasnya sangat tinggi demikian jua berat jenisnya. Koefisien muainya 1/dua berdasarkan baja & konduktivitas panasnya sekitar 2 atau tiga kali konduktivitas panas HSS. Ada tiga jenis primer pahat karbida sisipan, yaitu:

a. Karbida tungsten (WC+Co) yg adalah jenis pahat karbida buat memotong besi tuang (Cast Irong Cutting Grade)

b. Karbida Tungsten Paduan (WC-TiC+Co;WC-TaC-TiC+Co;WC-TaC+Co;WC-TiC-TiN+Co;TiC+Ni,Mo) adalah jenis pahat karbida pemotong baja (Steel Cutting Grade)

c. Karbida lapis (Coated Cemented Carbides) adalah jenis karbida tungsten yg dilapis beberapa lapis karbida, nitrida oksida lain yang lebih rapuh tetapi ihot hardness tinggi.

5. Pahat Keramik (Ceramics)

Merupakan paduan metalik & non-metalik berdasarkan definisi yg sempit, sedangkan berdasarkan definisi yg luas adalah paduan seluruh material kecuali metal dan organik. Keramik memiliki sifat yang spesialyaitu relatif ringkih sehingga membatasi/mempersulit fungsinya. Salah satu usaha memperkecil sifat kerapuhan merupakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pembuatan bubuk yg halus, murni, dan sejenis.

Perambatan retak dalam struktur keramik dihambat menggunakan cara menjadi berikut :        

a. Menyerap energi perambatan retak menggunakan menambahkan partikel   yg semi stabil.  

No comments:

Post a Comment

Jasa Cabut Injection Mould Cabut - Bengkel Cabut Mesin Cabut Cnc Cabut Jasa Bubut Jasa Cnc - Jasa & Bengkel Bubut Cnc

Jasa Bubut CNC Bengkel Bubut CNC Jatijajar, melayani Jasa Bubut CNC Learn MoreInformasi Lebih Lanjut Informasi Lebih Lanjut mengenai Jasa...